Hadits: Keutamaan Bersiwak dan Perkara-perkara Kefitrahan

25 Jan 2013


Dari Abu Hurairah radhiaLLAHU 'anh, katanya: "Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
"Andaikata tidak akan menjadikan keberatan bagi ummatku atau atas sekalian manusia, niscayalah mereka itu akan
saya perintah untuk bersiwak pada tiap-tiap akan bersembahyang." (Muttafaq 'alaih)

Dari Hudzaifah radhiaLLAHU 'anh,  katanya: "Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam itu apabila bangun dari tidur, beliau menggosok-gosok mulutnya - yakni gigi-giginya - dengan siwak." (Muttafaq 'alaih)

Dari Anas radhiaLLAHU 'anh, katanya: "Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: "Saya perbanyakkan benar - untuk menyuruh - engkau semua dalam hal bersiwak." (Riwayat Bukhari)

Dari Syuraih bin Hani', katanya: "Saya berkata kepada Aisyah radhiallahu 'anha: "Dengan amalan apakah yang dimulai oleh Nabi shallallahu 'alayhi wasallam, jikalau beliau shallallahu 'alayhi wasallam memasuki rumahnya?" la menjawab: "Dengan bersiwak." (Riwayat Muslim)


Dari Abu Hurairah radhiaLLAHU 'anh dari Nabi shallallahu 'alayhi wasallam abdanya; "Kefitrahan - kemurnian sejak kejadian manusia - itu ada lima hal, atau lima hal ini termasuk dalam kefitrahan, yaitu berkhitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabuti rambut ketiak dan mencukur kumis." (Muttafaq 'alaih)
Alistihdad ialah mencukur'anah yaitu rambut yang ada di sekitar kemaluan - lelaki ataupun wanita.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alayhi wasallam, katanya:
"Guntinglah kumis - yang memanjang melebihi dua bibir - dan biarkanlah tumbuhnya janggut." (Muttafaq 'alaih)


0 komentar: