KALAH DI LOMBA KTI BUATKU TERSENYUM LEPAS

17 Apr 2013



29 Maret 2013
Hari ini hari yang lucu, mendebarkan, penuh pesona. Mungkin ini salah satu hari yang aneh yang pernah kurasakan. Pernah kuceritakan tentang kegiatan Gema Mahasiswa Muslimah Indonesia (GMMI)? Aku mengikuti salah satu lomba yang diadakan oleh panitia GMMI ini, yaitu lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (KTI) tanggal 27 Maret 2013 M kemarin dan diumumkan hari ini.
Kuselesaikan KTI itu dalam waktu
sepekan, begadang, penelitian yang tidak maksimal, melewati sakit, dan berkali-kali harus terbaring di ranjang karena hipotensi dan anemia yang menderaku sejak tahun lalu, serta seabrek kekhawatiran dan kesibukanku di aktivitas da’wah dan kuliah.
27 Maret kemarin aku datang ke tempat perlombaan dengan pakaian hitam-putih seperti yang diarahkan oleh panitia. Pagi-pagi aku berangkat diboncengan bapakku yang tak kalah semangatnya juga dan sampai di tempat lomba dengan hati deg-degan. Ah, bagaimana presentasi KTI hari ini? Tak ada persiapan berarti untuk
presentasi hari ini karena harus melewati hari-hari dengan sakit dan beberapa aktivitas da’wah di kampus.
Aku duduk dengan tenang seakan-akan semuanya baik-baik saja. Padahal nyatanya? Aku hanya berusaha menenangkan diri di setiap kegelisahan yang berkecamuk dan tersembunyi. Berusaha mengulum senyum di depan akhwat lainnya. Ah, menipu dirikah? Kurasa tidak. Hanya belajar untuk menjadi sosok lebih tenang. Biarlah ALLAH yang mengetahui setiap kegelisahan yang menyelimuti.
Aku mendapat urutan ketiga, dua orang peserta sebelumku telah tampil dengan baik. Adik-adik angkatan 2012 yang membuatku tersenyum-senyum sendiri. Aku senang melihat mereka begitu bersemangat memperkenalkan tarbiyah dan ukhuwah kepada juri. Bahkan sempat terbersit di hatiku mendo’akan agar mereka menang lomba ini. Mungkin memang tidak adil jika aku tidak mendukung diriku sendiri, tapi aku betul-betul berharap mereka dapat bertahan dalam kancah perjuangan bersama akhwat seiman. Insya ALLAH.
Tiba saat aku harus mempresentasikan poin demi poin  dari slide demi slide yang telah kubuat, dikomentari oleh juri, dan kembali di duduk di atas karpet yang tiba-tiba rasanya panas atau aku yang tiba-tiba kedinginan setelah tampil tadi? Harusnya tidak seperti ini. Aku takut akhwat kecewa.
(Sekarang aku sedang duduk di ruang pelatihan jurnalistik, salah satu hal yang membuat hari ini penuh pesona)
Yang kuberi tahu tentang presentasi KTI-ku hari itu hanya Kak Iffah, tidak kuberi tahu akhwat lainnya perihal ini. Aku tahu, aku tidak memaksimalkan diri untuk KTI dan aku tidak mau terlalu gembar-gembor membawa banyak supporter seperti yang diarahkan oleh panitia. Aku tidak ingin ada yang kecewa….
Ternyata, ya ALLAH, hal yang tidak kuinginkan malah terjadi. Seorang akhwat dengan niat baik mengirim sms ke seluruh kontak akhwat yang ada di hape-nya dan mengabarkan bahwa hari itu aku sedang presentasi KTI dan semua akhwat diminta mendukung dan mendo’akanku. Ini hal yang paling tidak kusenangi sebenarnya. Dan akhirnya akhwat sekampus mengetahui kalau aku ikut lomba KTI. Bahkan setiap bertemu akhwat setelah presentasi itu, mereka malah tersenyum-senyum yang tidak kumengerti. Ternyata karena sms itu. Hfff…, sebenarnya aku tidak membutuhkan dukungan apa pun, ini seperti kompetisi musik-musik di televisi saja pakai didukung lewat sms. Namun, qadaruLLAH, semua sudah terjadi.
Tanggal 28 Maret kemarin sampai hari ini aku mengikuti Workshop Jurnalistik yang diadakan oleh FMDKI. Wah, semangat menulisku kembali membara. Bahkan kami secara otomatis menjadi anggota Komunitas Jejak Pena Muslimah (JPM) yang baru saja launching hari ini. Masya ALLAH, senang sekali hari ini.
Pagi-pagi sekali aku berangkat ke Gedung Baruga A.P. Pettarani UH tempat kegiatan Dialog Nasional Mahasiswa Muslimah (DINAMIS). Di sini akan diumumkan pemenang lomba. Namun sejak selesai presentasi kemarin aku sudah merasa tidak akan menang karena ketidakmaksimalanku. Sesuatu yang tidak maksimal tentu tidak akan mencapai hasil yang maksimal pula. Aku duduk dengan perasaan gembira bersama 1856 mahasiswi yang turut serta dalam acara ini.
Di penghujung acara aku cepat-cepat keluar dari gedung karena sudah cemas tugas menulis dari workshop kemarin belum selesai. Aku juga tidak ingin berada di tempat itu saat pengumuman pemenang lomba. Alasan pertama, aku tidak ingin berada di antara akhwat-akhwat yang akan kecewa jika aku tidak menang. Alasan kedua, aku tidak ingin naik ke panggung jika saja aku yang menang lomba. Sudah cukup mengganggu sms-sms yang beredar kemarin. Dan akan sangat mengganggu hati jika saja menang dan harus menerima hadiah di depan mereka.
Aku bergegas ke tempat workshop dan mengerjakan tugas di ruangan dengan laptop yang kupinjam sama Ukhti Nisa karena laptopku sudah tidak bisa dibawa-bawa lagi. Baterainya aus dan harus diganti dengan baterai yang baru. Sebenarnya aku sangat berharap punya laptop yang bisa dibawa-bawa. Dan inilah salah satu alasan mengapa aku tidak terlalu produktif lagi menulis.
Pulang dari workshop, aku sms akhwat-akhwat untuk mengecek bagaimana pengumuman tadi dan kukatakan jika namaku tidak ada dan telah mengecewakan akhwat, aku meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Dan subhanaLLAH, aku benar-benar tidak mendapatkan juara. Ini kekalahan yang paling manis bagiku. Salah satu hal yang membuatku tersenyum hari ini karena aku tidak menang lomba KTI.
Hari ini aku bisa tersenyum lepas, seakan sebuah beban telah hilang dari pundakku. Ya, hari ini hari yang istimewa….
Semoga bermanfaat, waLLAHU a’lam.

0 komentar: