Dua Liter Minyak Goreng

6 Feb 2017



5.20 am, ketika fajar berkedip-kedip...


Bagaimana lagi kita tidak bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan? Makan setiap hari, tidur nyenyak, rasa aman. Namun, dunia yang terus memburu dan hawa nafsu yang tak bisa tunduk begitu sering meluluhlantakkan kesyukuran kita pada-Nya

Sebuah berita tentang seorang bapak yang tersudut menangis sejadi-jadinya karena dihajar massa sebab mencuri dua liter minyak goreng, telah menyesakkan dadaku.

Lihatlah? Betapa menyedihkan diri-diri kita ini, yang terkadang begitu penuh keluhan pada hal-hal sepele yang sebenarnya tak perlu dikeluhkan. Tentang sepatu yang sudah lama tak diganti. Tentang baju yang itu-itu saja. Tentang makanan yang tak berganti menu. Tentang ini dan itu yang tak habis-habisnya. Padahal di luar sana, banyak yang merindukan hidup seperti kita. Bahkan mungkin, setengah saja dari kenikmatan hidup yang kita jalani saat ini.

Yah, ini masih tentang pribadi kita. Namun melesat lebih jauh dari itu, di negeri yang kaya dengan sawit ini, bagaimana bisa masih ada seorang bapak yang memilih jalan untuk mencuri minyak goreng? Tidakkah ini hal yang mengherankan? Ketika orang-orang di luar negeri kita bisa menikmati kekayaan alam yang ada di Indonesia, patutkah seorang pribumi mencuri kekayaan yang ada di negerinya sendiri?

Sedih melihat negeri ini yang makin hari makin tidak karuan...


0 komentar: