PALESTINA

15 Sep 2011





Kamis, 18-19 Agustus 2011

Aku memang hanya seorang wanita biasa yang tidak ternama. Aku hanya seorang gadis kecil berumur 19 tahun yang belum menjadi hafidzhoh. Aku hanya setangkai bunga yang baru mekar sedetik yang lalu. Tapi, aku mencintai Islam seakan-akan sudah berabad-abad yang lalu mengenal agama ini. Aku peduli akan keterasingan Islam. Aku khawatir tentang kehancuran Islam. Aku peduli dengan saudara-saudariku yang berada di negara Islam yang sedang tertindas, meski tidak mengenal mereka, aku begitu mencintai mereka.

Setiap mengingat mereka, aku hanya bisa meneteskan air mata tanpa bisa berbuat apa-apa. Lihatlah bangsa Palestina. Di sana saudara-saudariku tertindas, terbunuh dengan keji, segala haknya dirampas, bahkan hak hidup. Membayangkan bagaimana mengerikannya di medan jihad sana pun aku tidak bisa. Aku hanya bisa melihat mereka di dalam gambar-gambar dua dimensi, di dalam video-video. Tapi,
aku tidak mungkin bisa merasakan apa yang mereka rasakan di sini.

Jika hari ini aku bersedih ketika melihat anak-anak di jalanan meminta-minta di negeri Indonesia. Aku bahkan tidak bisa membayangkan anak-anak yang harus lumpuh seumur hidupnya karena kekejaman orang-orang Zionis. Tidak bisa kubayangkan anak-anak yang juga turun di medan jihad dengan batu-batu perkasa mereka.

Jika hari ini aku bersedih ketika melihat ibu-ibu hamil kekurangan gizi di Indonesia. Aku bahkan tidak bisa membayangkan kekejaman orang-orang Israel yang membelah perut ibu yang sedang mengandung sembilan bulan dalam keadaan hidup-hidup.

Jika hari ini aku bersedih melihat pergaulan bebas gadis-gadis di Indonesia. Aku bahkan tidak bisa membayangkan saudari-saudariku yang suci direnggut kehormatannya oleh bangsa Israel.

Jika hari ini aku bersedih melihat keluarga-keluarga yang diabaikan pemerintah sehingga mereka tidak hidup layak. Aku bahkan tidak bisa membayangkan kekejian orang-orang Zionis terhadap keluarga-keluarga Palestina yang dibom di dalam rumahnya. Atau mereka yang dipenjara dan tidak mendapatkan keadilan sedikitpun. Mereka yang di dalam penjara disiksa sampai syahid dan jazad mereka dibelah kemudian mengambil organ-organ dalam mereka untuk dijual.

Aku mungkin tidak bisa memaparkan seluruhnya…, karena aku tidak merasakan apa yang mereka rasakan sebenarnya. Kadang aku membenci diri ini karena tidak memiliki daya dan upaya untuk menolong mereka.

Jika kulihat jumlah umat Islam di dunia ini, maka para penjarah, pembunuh, para Zionis itu tidak ada apa-apanya dengan jumlah umat Islam. Tapi umat Islam malah terlena dengan baju-baju bagus, gelar-gelar tinggi, jabatan-jabatan, dan semuanya. Tanpa melirik sedikit pun saudara-saudari mereka di sana.

Aku? Hanya seorang gadis kecil lemah yang bahkan tidak punya apa-apa kecuali do’a.

Jika kulihat umat Islam yang memiliki kekayaan triliunan. Bahkan tidak masuk di akalku jika masih ada orang-orang Palestina yang mengalami penderitaan. Mengapa terlalu senang menimbun harta? Tidakkah mereka malu? Tidakkah mereka malu? Tidakkah mereka malu?

Pernah kulihat di sebuah stasiun televisi. Seorang Arab memiliki plat mobil yang harganya jutaan dollar. Untuk apa? Bayangkan jika itu digunakan untuk membeli pasport orang-orang Islam untuk menyerbu Israel. Membeli perlengkapan perang dengan tekonologi canggih.

Yah, mungkin aku tidak tahu medan sebenarnya bagaimana. Tapi, apa sulitnya jika seluruh umat Islam bersatu dari segala penjuru negara untuk berjuang membela saudara-saudari kita di sana. Adik-adik kita. Kakak-kakak kita. Bukankah kita satu keluarga yang diikat karena satunya agama kita???

Tapi, yah, begitulah. Mungkin saja ini hanya akan menjadi tulisan yang dibaca pada hari ini saja. Tak ada realisasi sebagaimana biasanya.

Yah, begitu banyak tulisan-tulisan yang diabaikan, diabaikan, diabaikan….

Kemarin semua media membicarakan Palestina. Bahkan stasiun-stasiun televisi Indonesia. Hari ini, media kembali dibungkam. Entah oleh siapa. Entah oleh siapa. Entah oleh siapa. Sekarang mereka memperdebatkan korupsi yang tidak ada ujungnya. Lalu penderitaan negara-negara Islam pun kembali diabaikan dunia….

Janji seorang presiden besar yang entah mengapa sangat disanjung di Indonesia entah bagaimana realisasinya. Seaakan segalanya sengaja ditutup rapat, dikunci mati, tanpa ada yang boleh tahu….

Ya, ALLAH,
Aku memohon agar diringankan penderitaan saudara-saudariku di sana
Beri mereka kekuatan untuk menghadapi semuanya

Ya, ALLAH,
Lumpuhkanlah prajurit-prajurit Zionis, agar mereka tidak mengganggu saudara-saudariku
Jauhkan mereka dari tanah Qudz dari tanah Gaza
Jauhkan mereka dari ‘Aqsa yang suci

Ya, ALLAH,
Jika mereka ingin menyerang lagi
Aku berdo’a pada saat yang sama, serangan itu kembali kepada mereka

Ya, ALLAH,
Aku hanya gadis kecil yang tidak mengerti apa-apa…
Tapi yang aku mengerti hanya aku mencintai saudara-saudariku seagama
Aku mencintai mereka hanya karena Engkau
Wahai Rabb Pemilik ‘Arsy Yang Agung
Rabb Yang Maha Mengabulkan Do’a
Rabb Yang Maha Menepati Janji

waLLAHU a’lam...

0 komentar: