HAK ASASI MANUSIA? TIDAK BERLAKU BAGI MUSLIM

13 Okt 2011

Ahad, 04 September 2011
Betapa hebat orang-orang meneriakkan, HAM!!! HAM!!!
Ya, menurut mereka, semua orang berhak atas apa pun. Hak berpakaian, hak menyatakan pendapat, hak beragama, hak hidup, dan semua hak lainnya. Bahkan mereka menyetujui maaf dengan hak berjenis kelamin apa saja (bahkan untuk mengganti kelamin pun)…!!!?
Jika melihat hal itu semua, betapa bebas dunia ini dengan segala pernak-perniknya yang aneh…
Mari kita menengok sejenak ke kota yang didamba-dambakan beberapa orang untuk mengunjunginya, tempat yang kata orang sangat
indah dan romantis…, “Prancis”. Di kota ini, semua orang berhak memakai pakaian yang setengah telanjang, suster-suster mereka berhak memakai rok selutut dan kerudung khas dengan salib di dadanya. Begitu pula pendeta-pendeta yang berhak berpakaian hitam-hitam dengan tanda putih di lehernya. Mereka bernyanyi dengan riang gembira menegaskan identitas agama mereka. Betul-betul hak berpakaian dan hak beragama yang full buat mereka. Lihatlah Muslim, saudara-saudariku, kutekankan! Warga yang beragama Islam dicerca dan dimaki. Bagi Muslimah, tidak diberi hak berpakaian maupun hak beragama. Mereka dilarang bahkan diancam jika memakai jilbab… ataupun burqa…, rambut mereka harus terlihat!!! Harus!!! Wah? Mereka berkata bahwa tidak boleh memperlihatkan identitas mereka sebagai Muslim…, apakah hak asasi berlaku di sini?
“Saya tidak setuju dengan orang-orang yang melarang wanita-wanita Islam untuk memakai burqa (sejenis cadar). Menurutku setiap orang berhak atas pakaian apa pun yang mereka kenakan,” kata seorang wanita Indonesia yang beragama Islam namun tidak memakai jilbab ataupun kerudung yang telah tinggal lama di Prancis ketika diwawancarai di salah satu stasiun televisi.
Sangat jarang orang (utamanya orang Islam) yang berpendapat seperti ibu satu anak ini. Ia seorang Muslimah yang tidak berjilbab, tetapi mendukung pakaian Muslimah yang memang menutup aurat itu..., sebagaimana ajaran Islam yang sesungguhnya.
Coba kita lihat di sebuah negara yang amat maju begitu pula kemajuan HAM-nya, Amerika! Di sana, seseorang yang telah mengganti, maaf, kelaminnya bahkan menjadi bintang tamu di acara-acara besar televisi mereka. Dengan rasa kagum ataupun iba, mereka turut senang dengan keputusan orang-orang itu mengganti, maaf, kelamin mereka. Padahal, mereka sebenarnya adalah lelaki tulen atau wanita tulen. Wow? Hebat sekali HAM mereka, kan? Orang-orang tanpa busana merupakan hal yang biasa bagi mereka. Bahkan kumpul kebo merupakan hal yang wajar dan bahkan patut untuk dipuji. Memiliki beberapa anak walaupun tanpa ikatan pernikahan. Sekedar pacaran saja, titik. Menurut mereka itu sangat-sangat romantis!? Tetapi berbeda dengan umat Muslim di sana, kembali kepada Muslimah…, Muslimah yang menutupi tubuhnya dengan rapat dengan kain-kain panjang mereka dicaci dan dicerca. Bahkan orang-orang Islam disebut teroris. Hmm? Sangat-sangat aneh. Seakan-akan seluruh dunia membenci Islam?
Kita pindah ke Palestina, sebuah negara yang amat memprihatinkan. Awalnya, Palestina adalah negara yang aman dan tentram, negara yang merdeka. Semua orang melaksanakan tugas-tugas harian mereka, beribadah, mencari nafkah, menyekolahkan anak-anak mereka, dan segudang aktifitas dalam suasana tenang. Tiba-tiba, orang-orang Yahudi yang rasis masuk ke Palestina, merenggut tanah-tanah orang-orang Palestina, membunuhi mereka, memenjarakan mereka tanpa sebab, dan segala kegiatan mereka yang biadab. Akhirnya mereka pun membangun sebuah negara yang sebelumnya tidak pernah ada di peta manapun ataupun di buku manapun, bahkan sejarah apa pun tidak pernah mencatat adanya Israel sebagai negara. Mereka mengaggap orang-orang Palestina menyerang mereka lebih dahulu. Padahal? Mereka dibantu oleh dunia barat utamanya Amerika masuk dengan paksa di negara Palestina. Merebut hak-hak mereka, bahkan hak hidup.
Siapakah sebenarnya yang menyerang, jika bulldozer-bulldozer yang ada adalah milik orang-orang Israel dan penduduk Yahudi yang ada di Palestina? Siapakah sebenarnya yang menyerang, jika seluruh pemegang senjata-senjata canggih adalah orang-orang Israel dan pemukim Yahudi sedangkan orang-orang Palestina hanya memegang batu untuk membela diri?
Maka, PBB tidaklah ada gunanya sama sekali. Jika memang PBB berguna, maka seharusnya PBB mengusir orang-orang Israel dan Yahudi dari negara-negara Palestina karena mereka sama sekali tidak punya hak di negara Palestina tersebut. Tapi, demi ALLAH, tidak! Mereka mendukung orang-orang Israel, Si Perebut yang Serakah.
Maka, di manakah hak asasi bagi orang-orang Islam di dunia ini? Demi ALLAH, orang-orang Islam manapun tidak akan menyerang seseorang jika ia tidak dilukai terlebih dahulu. Karena Islam adalah agama yang lembut dan penuh kelembutan….
Bukankah di negara hukum manapun menyetujui pernyataan ini:
“Jika seseorang membunuh untuk membela diri, maka ia tidak dinyatakan bersalah.”
Bukankah begitu yang ada di banyak film-film manca negara? Bukankah begitu yang ada di undang-undang di berbagai negara???
Tetapi lihat, bangsa Palestina sama sekali tidak pernah menyerang Israel. Israel rasis dan zionis itu menyerang mereka dengan membabi buta. Membunuh siapa saja, bahkan wanita dan anak-anak dengan senjata canggih dan bulldozer mereka. Lalu mereka akan berteriak ketika seorang anak mengambil batu untuk membela bangsanya, “Mereka lebih dahulu menyerang kami.”
Hmmm???
So, think!!!
waLLAHU a’lam...

2 komentar:

chod mengatakan...

"Mereka dibantu oleh dunia barat utamanya Amerika masuk dengan paksa di negara Palestina."

Yang benar, sebelum dijarah Israel, tanah palestina dijajah Inggris. penjajah Inggrislah yang menyerahkan tanah rakyat palestina kepada penjajah Israel.

Adapun Amerika menjadi budak Israel setelah menguasai The Fed.

Khanza Asy-Syifaa' mengatakan...

JazakaLLAH atas komentarnya...
untuk referensi tentang sejarah tersebut, mungkin Anda bisa baca Tragedi Palestina tulisan Harun Yahya...