AKHWAT YANG SERING MENGABAIKAN KAKI-KAKINYA

30 Mar 2011

 
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma pula, katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang menarik pakaiannya - yakni melemberehkannya - karena maksud kesombongan, maka Allah tidak akan melihatnya - dengan pandangan keridhaan dan kerahmatan - padanya pada hari kiamat." Ummu Salamah Radhiallahu 'Anha bertanya: "Bagaimanakah kaum wanita berbuat dengan ujung pakaiannya," maksudnya bahwa oleh sebab kaum wanita itu diperintah menutupi seluruh tubuhnya karena merupakan aurat, maka apakah melemberehkan pakaian untuk kaum wanita itu juga berdosa? Beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam menjawab: "Yaitu kalau mereka melemberehkannya itu sejengkaI." la berkata: "Kalau begitu masih dapat terbuka kaki mereka itu." Beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda; "Bolehlah melemberehkannya sampai sehasta dan jangan menambahkan lagi."

(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih)

Kemarin aku melihat seorang akhwat, ia berjilbab, lengkap, tapi kakinya ternyata telanjang. Ya, ALLAH, bagaimana seorang akhwat mengabaikan kakinya? Bukankah semua dalil telah menjelaskan bahwa kaki itu aurat, aurat, aurat! Jadi bagaimanapun kita harus menutup kaki kita, tidak ada alasan. Kita sudah berada dalam areal Islam, kita telah bersyahadat....

Apakah ada yang berpikir bahwa kaki itu tidak menarik sehingga tidak perlu ditutupi? Coba Teman bandingkan kaki ibu dan kaki ayah Teman, adakah perbedaan di antaranya? Ada! Tentu saja ada. Kaki wanita itu lebih menarik dibandingkan kaki laki-laki yang jari-jarinya besar dan urat-uratnya terlihat jelas, ya, kan?

Coba kita baca sekali lagi hadits di atas:

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma pula, katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda: "Barangsiapayang menarik pakaiannya - yakni melemberehkannya - karena maksud kesombongan, maka Allah tidak akan melihatnya - dengan pandangan keridhaan dan kerahmatan - padanya pada hari kiamat." Ummu Salamah Radhiallahu 'Anha bertanya: "Bagaimanakah kaum wanita berbuat dengan ujung pakaiannya," maksudnya bahwa oleh sebab kaum wanita itu diperintah menutupi seluruh tubuhnya karena merupakan aurat, maka apakah melemberehkan pakaian untuk kaum wanita itu juga berdosa? Beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam menjawab: "Yaitu kalau mereka melemberehkannya itu sejengkaI." la berkata: "Kalau begitu masih dapat terbuka kaki mereka itu." Beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda; "Bolehlah melemberehkannya sampai sehasta dan jangan menambahkan lagi."
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih)

Tertera jelas pada hadist ini bahwa kaki adalah aurat dan betapa Ummu Salamah Radhiallahu 'Anha sangat memperhatikan hal itu.

Note: Laki-laki tidak boleh melemberehkan kainnya sampai di mata kaki, tapi di antara mata kaki dan lututnya.

Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'Anhuma, katanya: "Saya berjalan melalui Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam dan sarungku ada yang mengelembereh, lalu beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda: "Hai Abdullah, angkatlah sarungmu itu!" kemudian saya mengangkatnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Tambahkanlah - mengangkatnya!" Lalu saya me- nambahkannya. Maka tidak henti-hentinya saya membenarkan letaknya sesudah itu." Sebagian orang-orang sama berkata: "Sampai di manakah mengangkatnya?" Ibnu Umar Radhiallahu 'Anhuma menjawab: "Sampai pada pertengahan kedua betis." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu katanya: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki bersembahyang dengan melemberehkan sarungnya lalu Rasuiullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda padanya: "Pergilah dulu dan berwudhulah." Kemudian orang tersebut lalu pergi dan berwudhu'. Setelah itu ia datang lagi, lalu beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda pula: "Pergilah dan berwudhulah!" Selanjutnya ada seorang lelaki lain berkata: "Ya Rasulullah, mengapakah Tuan memerintahkan orang itu berwudhu kemudian Tuan berdiam saja padanya - yakni tidak menyuruh apa-apa lagi padanya. Beliau Shallallahu 'Alayhi wa Sallam lalu bersabda: "Sesungguhnya orang itu bersembahyang dan ia melemberehkan sarungnya dan sesungguhnya Allah itu tidak akan menerima shalatnya seseorang yang melembererikan sarungnya itu."
(Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang shahih atas syarat Imam Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu pula dari Nabi Shallallahu 'Alayhi wa Sallam sabdanya: "Apa yang ada di bagian bawah dari kedua matakaki, maka akan dimasukkan dalam neraka." (Riwayat Bukhari)

WaLLAHU A'lam...
19 Maret 2011

0 komentar: