KERTAS BEKAS, APA BERMANFAAT?

17 Mar 2011


 
Kemarin aku beres-beres dan kulihat di dalam kantong kertas bekas banyak kertas yang sudah terpakai menumpuk di atas lemari. Aku lalu membukanya dan kukeluarkan semua kertas-kertas itu. Beberapa puluh kertas sudah tidak layak pakai, tapi ratusan kertas yang sudah terpakai itu di salah satu sisinya masih putih bersih, tidak ada coretan sedikit pun. Kupikir, sangat mubassir jika aku membuang kertas-kertas yang sebenarnya masih bisa dipakai itu.

Setelah kupisahkan semua kertas yang masih layak pakai dan yang sudah harus dibuang, ada baiknya jika kertas yang masih layak pakai kumanfaatkan.

Sebelumnya, aku sebenarnya telah memanfaatkan kertas-kertas yang masih bisa terpakai di salah satu sisinya, tapi dari kertas yang salah cetak, bukan dari kertas yang bertumpuk di atas lemariku.

Ku apakan kertas itu?

Aku membuka file Islami yang ada di komputer, lalu kucetak sampai beberapa belas lembar, kecil-kecil saja tulisannya, yang penting bisa dibaca, lalu kutulis di bagian bawah kertas itu,

Memanfaatkan kertas bekas.

Setelah itu, kubagikan kepada teman-teman di kampus dan tidak lupa berkata, “Jangan dibaca sendiri, ya?”

Alhamdulillah respon mereka baik dan berlomba untuk mendapatkan kertas-kertas yang hasilnya telah menjadi buletin Islami yang sangat sederhana. Dan setelah itu kumanfaatkanlah terus kertas bekas salah cetak untuk buletin kecil-kecilanku. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, itulah mungkin pepatah yang ingin kuterapkan pada kertas-kertas salah cetak ini. Pertama, untuk membersihkan kamar. Kedua, menjauhi mubassir. Ketiga, sekaligus sebagai alat da’wahku.

File yang kugunakan adalah file yang mudah dicerna teman-teman di kampus tapi memiliki pengaruh besar, misalnya:

1. Larangan minum berdiri dan efek sampingnya yang sangat jelek jika seseorang terbiasa minum berdiri.

2. Saat orang gembar-gembor merayakan VD (Valentine’s Day) lalu, aku juga membagikan sejarah kelam VD, ketidak bolehannya dalam Islam, beserta pengaruh jeleknya hari itu tiba.

3. Tentang hijab yang harus dibatasi antara akhwat dan ikhwan.

4. Pengaruh buruk perempuan yang suka mengumbar auratnya, dan banyak lagi yang lainnya.

Tapi, dengan kertas yang menumpuk di atas lemariku lain lagi ceritanya, sebagiannya insya ALLAH akan aku gunakan tetap sebagai bulletin da’wahku, tapi yang kucetak kemarin sebagai kebutuhan yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya.

Sebagai mahasiswa dan Muslim, kita harus cerdas memakai biaya sesedikit mungkin tapi manfaat sebesar-besarnya dengan tidak melanggar syari’at Islam tentunya, apalagi kalau tidak tinggal sama orang tua, kan? Walaupun tinggal sama orang tua harus efisien juga sih, uang, kan, tidak dipungut begitu saja? Karena itu, aku memakai kertas-kertas bekas ini untuk menyiasati pemakaian kertas binderku yang kelewat boros.

Di kampus aku suka sekali mencatat di kertas binder, setelah itu aku pindahkan lagi catatanku tadi ke kertas binder yang lain agar lebih rapi. Lihat? Betapa borosnya, kan? Maka dari itu, kubuka Microsoft Office Word, kuatur ukuran kertasnya, pinggiran kertasnya harus sesempit mungkin, dan kubuat satu kolom tabel dan baris tabel itu kubuat penuh sampai ke bawah. Setelah itu, aku mencetaknya pada sisi kosong kertas yang telah terpakai tadi. Alhamdulillah, hasilnya bagus dan aku bisa memakai kertas-kertas itu untuk mencatat bagian pertama, setelah itu baru kupindahkan ke kertas binderku.

Hemat, kan?

Walau Anda termasuk orang yang mampu dalam hal materi, Anda juga harus bisa memanfaatkan apa yang bisa dimanfaatkan. Jangan memelihara gengsi, karena kita ini sama saja pernah bayi, kita ini sama saja butuh oksigen, kita ini sama saja butuh makan, dan kita sama-sama makhluk ALLAH yang berakal, iya, kan?

So, sekarang periksa barang-barang Anda, dan manfaatkanlah teman...

Wallahu a'lam...

Semoga bermanfaat... 

Makassar, 16 Maret 2011



0 komentar: