KUMPULAN KATA-KATA BUATKU DAN SAUDARI-SAUDARI FILLAH YANG JENUH DENGAN AMANAH-AMANAHNYA

30 Nov 2011



Jum’at, 25 November 2011
Saudariku...
Aku jenuh dengan amanah-amanahku
Kau pun mungkin begitu

Aku lelah...
Dengan semua rutinitas da’wah ini
Menguras energiku yang harusnya bisa kusimpan untuk kuliah besok
Menguras danaku yang harusnya bisa kupakai untuk membeli keinginan-keinginanku
Menguras waktuku yang harusnya bisa kupakai ini dan itu

Aku bosan...
Bosan! Menghadiri musyawarah-musyawarah yang membahas itu-itu saja
Bosan! Menghadapi akhwat-akhwat yang kuharapkan sempurna

Aku ingin seperti mereka...
Mereka yang melakukan seluruh rutinitas kuliahnya dengan santai tanpa harus mencari-cari waktu musyawarah
Mereka yang bisa tidur siang tanpa harus melaksanakan amanah
Mereka yang bisa bersantai di rumah tanpa harus menghadiri kegiatan-kegiatan da’wah...

Yah...
Itu yang kurasakan
Mungkin kau pun begitu...

UkhtifiLLAH hafidzhohuLLAH...
Aku hanya ingin menasihati diriku
Semoga bermanfaat pun bagimu

Oh, diriku...
Merasa seperti itu hal yang biasa
Tak hanya terjadi padamu saja
Jika tak dapat hilangkan rasa
Bisakah kau redam saja?
Tapi mengapa begitu susah?
Amanah, amanah...

Oh, diriku...
Bukankah kita berada di jalan ini tidak kemarin sore?
Bukankah kita berdiri di sini sudah bertahun-tahun yang lalu?
Maka apakah yang membuatmu harus mengaku lelah?
Dan hatimu berlalu dengan suara yang lemah...
“Aku jenuh!!!”

Oh, diriku...
Kemanakah semangat yang dulu membara?
Yang senantiasa gundah jika tak berda’wah...
Kemanakah senyum yang dulu selalu merekah?
Yang selalu hadir ketika melihat saudari fiLLAH

Oh, diriku...
Ada apa denganmu?
Apa karena engkau semakin dewasa dengan umur da’wahmu?
Kekurangan saudarimu menjadi momok mengerikan yang engkau berpaling darinya
Tanpa menghiraukannya sedang ia pun butuh akanmu?

Oh, diriku...
Tersenyumlah...
Ayo, cobalah menarik bibirmu untuk tersenyum lebar
Meski hati itu meledek karena senyum itu tidak berasal darinya
Tapi..., tersenyumlah!

Oh, diriku...
Suatu hari kulihat matamu menangis
Jenuh...
Engkau tak mampu lagi menahan kekecewaan terhadap dirimu
Tapi, yakinlah...
Ia adalah tanda bahwa engkau mencintai amanah dan da’wahmu
Di jalan ALLAH...
Ya! Di jalan ALLAH...!
Hanya saja engkau saat ini jauh darinya...
Tanpa sadar engkau sedang merindukan dirimu bersamanya

Oh, diriku...
Engkau selalu berkata aku kecewa, aku kecewa dengan saudari-saudari fiLLAH
Meski sebenarnya engkau sedang kecewa pada dirimu
Karena tak sanggup menahan beban amanah di jalan ALLAH ini

Oh, diriku...
Apakah sebenarnya yang telah engkau korbankan dan perjuangkan untuk Islam ini?
Sementara engkau masih bisa tidur di rumahmu meski dengan waktu yang sedikit
Sementara engkau masih bisa makan di tempat yang tenang meski kadang harus terburu-buru karena amanah, yah, amanah lagi...
Sementara engkau masih bisa shalat berjama’ah di tempat-tempat yang kau inginkan...
Sementara engkau masih berjilbab dengan tenang tanpa ada ancaman pembunuhan...
Sementara engkau masih bisa memperjuangkan Islam di dalam ruangan-ruangan sejuk dan tenang...

Oh, diriku...
Lihatlah saudari-saudari kita di Palestina
Adakah engkau melihat mereka tidur dengan merasa aman di dalam rumah-rumah mereka?
Sementara bom kapan saja bisa jatuh menimpa mereka dan anak-anak mereka
Adakah engkau melihat mereka makan dengan tenang dengan makanan-makanan yang enak?
Sementara seluruh harta mereka telah menjauh dan kemiskinan melekat erat...
Adakah engkau melihat mereka dapat shalat berjama’ah dengan tenang di tempat-tempat yang mereka inginkan?
Sementara mesjid-mesjid mereka telah dihancurkan...
Adakah engkau melihat mereka berjilbab dengan tenang?
Sementara tiap saat serigala-serigala kafir siap menarik jilbab mereka dengan kasar
Adakah engkau melihat mereka memperjuangkan Islam dengan hanya menyusun kegiatan daurah?
Tidak! Tidak! Tidak, wahai diriku!!!
Mereka memperjuangkan Islam dengan DARAH...
Dengan DARAH...
Dengan DARAH...

Bisakah engkau biarkan saja rasa jenuh itu meliputimu
Lalu engkau menghilang darinya
Dan berkata kepada senyuman barumu
“Aku! Aku jenuh dengan amanah-amanahku! Sangat jenuh!
Rasa jenuh ini biarlah meliputiku...
Aku! Saat ini...
Akan memperjuangkan Islam dengan kejenuhan dan kerinduanku...!!!
Hingga rasa jenuh ini pun bosan padaku...
Lalu kian berlalu dan hilang...”

ALLAH, istiqomahkan aku dan saudari-saudariku di jalan-MU...
Beri aku keikhlasan menjalankan amanah-amanah di pundakku...
Lapangkan dadaku selapang-lapangnya...
Luaskan sabarku seluas-luasnya...
Dengan ikhlas mengharap ridho dan rahmat-MU...

Semoga bermanfaat, waLLAHU a’lam...

0 komentar: