BAGIAN II (HIDAYAH) KISAH SEORANG WANITA HINDU YANG MASUK ISLAM

28 Apr 2011

0 komentar
Sabtu, 23 April 2011
Islam itu indah...
Islam itu mewah...
Islam itu keselamatan...
Islam itu melindungi...
Islam itu sejuk...
Islam itu jujur...
Islam itu adil...
Islam itu...
Maka jika engkau melihat Islam sekali lagi, tidak akan engkau dapatkan cacat sedikit pun darinya...

Maka, Islam itu...? Sempurna!!! Perfect!!!

Masih Sabtu kemarin, ini cerita yang lain. Diceritakan oleh seorang ukhti. Katanya ia membaca kisah berbahasa Inggris dari sebuah facebook milik si yang punya kisah. Seorang Muslimah yang dulunya beragama Hindu.

Wanita ini sebenarnya dalam masa pencarian kebenaran. Ia selalu merasa, di dalam ajaran agamanya,

BAGIAN II, SIAP-SIAP DENGAN PENGUMUMAN UN (UJIAN NASIONAL)

0 komentar
Selasa, 05-12 April 2011
Hum..., lagi menunggu pengumuman ujian nasional? Memang sangat menegangkan dan penuh rasa penasaran. Tapi, berserahlah pada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala, Teman...
Apa persiapan kamu menghadapi pengumuman kelulusan nanti? Satu saja, berserah diri hanya kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala. Jangan sampai ada ritual-ritual aneh, yah?


Misalnya, ke suatu kuburan yang orang di dalamnya waktu hidup terkenal shaleh dan ‘alim untuk minta pertolongan, mengambil tanah kuburannya, atau ritual-ritual aneh lainnya. Masya ALLAH, semoga kita terlindung dari kegiatan-kegiatan syirik seperti itu.


Atau malah ada yang sudah mempersiapkan uang segepok untuk menyogok? Hummm...., tidak, dong??? Kita, kan, makhluk beragama dan bermoral!


Jadi, apa persiapan kamu sekarang?


• Shalat tahajjud tiap malam memohon kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala diberikan yang terbaik?
• Shalat duha tiap hari memohon rezeki kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala?
• Berdo’a tiap waktu utamanya hari Jum’at yang diawali dengan shalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam? (kita memang dianjurkan untuk memperbanyak shalawat dan berdo’a pada hari Jum’at)
• Memperbanyak berdo’a ketika hujan turun dan di antara dua adzan (antara adzan dan iqamah)?


Semua itu bisa kita lakukan, semoga bermanfaat. Ada satu lagi, “menolong agama ALLAH Subhanahu wa Ta'ala”, bagaimana caranya?

BAGIAN I (HIDAYAH) KISAH SEORANG WANITA NASHRANI YANG MASUK ISLAM

26 Apr 2011

0 komentar
Sabtu, 23 April 2011
Islam itu indah...
Islam itu keselamatan...
Islam itu melindungi...
Islam itu sejuk...
Islam itu jujur...
Islam itu adil...
Islam itu...
Maka jika engkau melihat Islam sekali lagi, tidak akan engkau dapatkan cacat sedikit pun darinya...Islam itu mewah...

Maka, Islam itu...? Sempurna!!! Perfect!!!

Sabtu kemarin, liqo’ku harber (hari bersama) di rumah ukhti Luthfiyyah..., setelah makan bersama sebelum acara tukar-tukaran kado (salah satu acara yang disusun oleh seksi acara harber), kami mengelilingi murobbiyah kami menunggu apa yang akan dikatakannya, sebenarnya mengobrol ringan saja, tapi musti bermanfaat. Beliau pun mengisahkan tentang seorang wanita Nashrani yang masya ALLAH begitu mengharukan.

“Kemarin saya mendengar sebuah kisah nyata oleh ustadz di sebuah ta’lim. Ada seorang wanita, ia seorang

1 JUTA RUPIAH UNTUK NONTON JUSTIN BIEBER? WAH???

0 komentar

Sabtu, 24 April 2011
1 Juta Rupiah? Bukankah itu uang yang cukup banyak? Bayangkan jika kita punya pulsa 1 juta untuk sms da’wah dan menyambung silaturrahim? Bayangkan jika kita mentraktir saudari-saudari kita dengan uang 1 juta? Bayangkan berapa buku yang bisa kita beli dengan 1 juta? Bayangkan jika kita membagi kepada sepuluh orang tidak mampu dengan uang 1 juta? Bayangkan berapa mukenah yang bisa kita sumbangkan ke mesjid dengan 1 juta? Bayangkan berapa jilbab yang bisa kita hadiahkan kepada saudari kita dengan 1 juta? Wah? Ternyata uang 1 juta itu bisa digunakan untuk banyak beramal, yah?

Lalu? Apa masalahnya? Bermasalah? Tentu saja?

Bayangkan Teman,

HATI-HATI DENGAN “DZIKIR HATI”

25 Apr 2011

0 komentar
05-15 April 2011
Kemarin mamaku dari Kalimantan Timur, ke pernikahannya omku. Sesampainya di rumah kembali, ia bercerita panjang lebar tentang seorang laki-laki yang tinggal di salah satu rumah keluargaku, rumah sepupu mamaku. Tanteku itu sudah memiliki suami dan dua anak yang masih SD yang tinggal juga di rumah itu. Laki-laki itu tinggal gratis, makan, tidur, dapat kamar di lantai atas, dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya.

Laki-laki itu mengaku sebagai..., mirip-mirip nabi lah. Bahkan, ia pernah berkata, “Jika ada nabi setelah Nabi Muhammad, itu pasti saya, maka ikutilah saya dan jadilah murid saya. “

“Shalat itu bukanlah hal wajib, yang wajib adalah DZIKIR HATI (jadi ia menamakan ajarannya DZIKIR HATI). Karena shalat itu belum tentu “tembus!?¿?”, tapi jika kalian belajar padaku, maka dzikir hati kalian pasti tembus... lihat, murid-muridku yang sudah lama itu sudah menguasai ilmuku, DZIKIR HATInya sudah bisa tembus.” (aneh...)

Tak lama, beberapa keluargaku telah

LEPAS KACAMATAMU!!! DENGAN JUS WORTEL, MATA SEHAT, TIDAK REPOT

14 Apr 2011

1 komentar
Selasa, 05 April 2011
Tarbiyah kemarin, 02 April 2011, aku sempat mendengar sebuah keluhan dari salah seorang saudari se-halaqah-ku, beliau lebih tua dua tahun dariku, sudah semester enam saat ini. Kami dan saudari yang lain sudah bersiap untuk shalat, beliau yang menjadi imam shalatnya. Tiba-tiba ia berkata,”Aduh, aku lupa lepas kacamata,” lalu ia pun  bergegas melepas kacamatanya ke lantai. Tiba-tiba terpikir olehku, betapa repotnya jika harus berkacamata...
Waktu SMA dulu, mataku sempat mengalami gangguan, gatal yang parah dan selalu berair, bahkan pengelihatanku sempat terganggu (agak kabur) dan kepala sering sakit. Kata dokter, mataku itu perlu dirawat. Nah, aku pun ke dokter spesialis mata. Setelah memeriksa mataku, dokter memberiku salep dan beberapa butir obat. Serius, obat dan salep itu mahal!
Setelah salep dan obat itu habis, alhamduliLLAH beberapa bulan mataku kembali sehat dan kepalaku tidak sakit. Tapi, setelah itu, kambuh lagi. Serius, sangat tidak enak. Apalagi kalau harus beli obat mahal lagi, lagipula aku juga tidak senang minum obat.
Salah seorang tanteku yang seumuran denganku bercerita pada mamaku bahwa

(IQRA’) “BACA”

0 komentar


Selasa, 05 April 2011
Fenomena yang sering kita lihat di Indonesia sekarang adalah kurangnya minat baca. Entah mengapa banyak orang yang tidak suka membaca, padahal membaca itu faktor terbesar seseorang berwawasan luas. Apalagi bisa membaca itu bukan hal yang langka lagi di zaman ini.

Manfaat membaca tentulah sangat besar. Misalnya, kita bisa mengenal dunia hanya dengan membaca. Pulau ini terletak di samping pulau itu, negara ini terletak di dekat negara itu, kita bisa tahu semua hal itu hanya dengan

MUSLIMAH CANTIK, PENYELAMAT UMMAH

0 komentar


Selasa, 05 April 2011
Muslimah cantik, bukan dari kecantikan fisiknya...
Muslimah cantik, bukan dari limpahan hartanya...
Muslimah cantik, bukan dari keeksisannya...
Tapi, muslimah cantik adalah yang menjaga pandangannya...
Muslimah cantik adalah yang menutup rapat auratnya...
Muslimah cantik adalah yang rajin belajar Dienul-Islam, agamanya...
Muslimah cantik adalah yang tidak jenuh menghapal al-Quran...
Dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain...

Dulu, jauh sebelum aku mengenal Islam yang sesungguhnya, aku tidak pernah melihat bahwa perempuan-perempuan yang meluruskan rambutnya cantik, karena sebenarnya dia lebih cantik dengan rambut berombaknya...

Aku tidak pernah melihat perempuan-perempuan yang memakai

BAGIAN I UN (UJIAN NASIONAL), JANGAN JADI AJANG CURANG

0 komentar
05-09 April 2011
Tak terasa, ujian nasional hampir tiba lagi, bahkan sudah amat dekat dan buat deg-degan, bukan hanya buat para pelajar, tapi bagi orang tua mereka juga. Sekarang tentu para pelajar yang akan menghadapi HARI BESAR mereka, sedang sibuk belajar di rumahnya atau di tempat bimbingan belajar, sibuk bertanya pada guru dan teman-temannya yang lebih pintar, sibuk cari soal-soal ujian tahun lalu, lagi hunting buku-buku rumus praktis, atau bahkan lagi sibuk CARI

MENINGGALKAN DUNIA TULIS-MENULIS FIKTIFKU

1 Apr 2011

0 komentar


Entah dari mana awalnya aku harus menceritakan ini. Kadang-kadang ada suatu rasa rindu yang tidak bisa kuungkapkan seperti biasanya aku mengungkapkan segalanya lewat kata-kata. Tapi, kerinduan ini sebenarnya tak semestinya aku rasakan. Karena, aku meninggalkannya memang karena betul-betul dengan niat untuk taat kepada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala dan menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan yang menyertainya.


Yah, memang jika terlalu lama bersama sesuatu maka ketika kita meninggalkannya, suatu hari kita bisa saja merindukannya. Huff..., aku bertahun-tahun (dari kecil) bergelut dengan angan-angan, membayangkan banyak hal di kepalaku. Bisa dibilang aku adalah orang yang memiliki imajinasi yang sangat tinggi. Aku suka memikirkan hal-hal di luar yang biasa dipikirkan orang lain pada umumnya. Bahkan kadang-kadang orang di sekitarku menganggap yang kukatakan agak aneh. Yah, aku suka memikirkan sesuatu di balik sesuatu. Itulah juga yang menyebabkanku menjadi penulis cerita fiktif. Dari kecil aku suka menulis cerita apa saja dan puisi apa saja. Dari kecil aku juga selalu menulis buku harian, bahkan sampai hari ini. Sejak SMP kelas satu, aku telah menulis tujuh buah novel, baru satu yang kurampungkan dan yang lainnya masih setengah. Karena, mungkin aku memiliki terlalu banyak ide gila yang harus kutuliskan. Aku juga sudah menulis ratusan puisi, puluhan syair, dan puluhan cerpen. Di sini aku bukan ingin membanggakan diri atau yang semacamnya, tapi semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua.


Menulis membuatku bisa mengeluarkan seluruh hal yang ada di kepalaku. Karena ketika aku menyimpannya, serasa itu tak ada artinya. Dan, mungkin di situlah aku merasakan kenikmatan yang begitu hebat.


Sejak kecil aku termasuk orang yang tidak suka menceritakan semua yang aku rasakan dan yang aku pikirkan (kecuali saat ini, setelah aku rutin tarbiyah aku menjadi orang yang supel). Aku sering mengobrol dengan teman-teman, hanya mengenai apa yang telah aku baca, berita apa yang aku lihat di TV, apa yang aku alami, sebatas itu saja. Tapi, pikiranku yang melanglang buana??? Lewat menulis, segala perasaanku tentang sesuatu, segala pendapat-pendapatku, segala imajinasiku, aku tuangkan ke dalam tulisan-tulisanku.


Menulis telah memberikanku kepuasan tersendiri. Bahkan dalam tiap harinya aku harus menulis sesuatu. Entah itu puisi, cerpen, atau menyambung novelku. Tapi, pada akhirnya aku harus meninggalkan seluruh dunia imajinasiku ke alam nyata. Karena, aku ada di dunia yang nyata, tidak seperti yang orang tasawwuf bilang, bahwa kita ini (makhluk) belum tentu nyata (aku mengetahui hal ini karena pernah mendengar dari seorang uztads yang beraliran tasawwuf) .


Baiklah, kali ini aku ingin bercerita, betapa sulit meninggalkan dunia fiktif-ku.

Mungkin mulai dari hobiku membaca apa saja dari kecil, bungkusan kecap, koran bekas, buku cerita di sekolah yang dulunya kakekku sebagai kepala sekolahnya, bungkusan bumbu penyedap, pamflet-pamflet di dinding, tulisan berjalan di televisi, brosur-brosur, iklan-iklan di jalan, semuanya, aku baca satu-persatu, setiap karakter. Bahkan aku lupa sejak kapan aku sudah mulai bisa membaca dan kapan sebenarnya aku belajar membaca? Waktu masuk TK aku ingat sekali aku telah lancar membaca. Pernah kutanyakan kepada bapakku, sejak kapan sebenarnya aku bisa membaca? Karena seingatku aku sudah bisa membaca sebelum TK, aku biasa ke perpustakaan di sekolah kakek dan membaca buku-buku cerita yang ada di sana.


Bapakku pun menjawab diawali dengan sebuah cerita pendek:

“Dulu waktu bapak menemani kamu waktu kecil ke puskesmas, bapak sering menyuruhmu membaca poster di dinding, dan kamu membacanya dengan lancar.”

“Kalau begitu, sejak kapan aku mulai bisa membaca, siapa yang mengajariku?” tanyaku penuh rasa penasaran.

“Yang pertama kali mengajari kamu, ya, mama kamu. Dari kecil kalian semua itu sudah diajari mengenal huruf dan diajari membaca.”

Hmm..., ternyata mamaku tersayang yang telah mengajarku sejak kecil? Hebat, kan? Mamaku itu cuma tamatan SMP, tapi memiliki anak-anak yang sudah bisa membaca sejak kecil. Aku sungguh bersyukur pada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Baik telah memberiku mama yang hebat.


Hum..., sebenarnya terlalu jauh mukaddimah tulisan ini.

Duduk di SD aku mulai menulis buku